Berita Aktual

Minggu, 21 Maret 2010

Pengantar Trah Sanrejo

Trah Sanrejo adalah kumpulan kekerabatan keluarga keturunan Mbah Sanrejo. Mbah Sanrejo adalah kakek buyut kami yang sekarang menjadi para sesepuh Trah Sanrejo.

Mbah Sanrejo lahir hingga meninggal dunia di Desa Karangpilang, Kelurahan Jagoan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Diperkirakan Mbah Sanrejo hidup pada abad ke-19. Ia menurunkan 7 orang anak, yaitu Mbah Rosid, Mbah Rawis, dan Mbah Matngiso (ketiganya merantau ke Banyuwangi ketika mereka masih muda), Mbah Senok yang menetap di Plumbon, Mbah Proyo yang menetap di Imogiri, Mbah Joyo dan Mbah Saman yang setelah dewasa mengambil nama tua juga Sanrejo. Mbah Joyo dan Mbah Saman menetap di desa Karangpilang.

Dari ketujuh anak Mbah Sanrejo (tua), yang laki-laki adalah Mbah Rosid, Mbah Rawis, Mbah Matngiso, dan Mbah Saman. Ketika kami masih kecil, ada salah satu keturunan dari mbah-mbah yang tinggal di Banyuwangi berkunjung ke Karanpilang. Nama panggilannya Gareng. Ia kepernah pakde kami. Sayangnya anak keturunan 3 kakek ini tidak terlacak hingga sekarang, karena tidak ada lagi kunjungan dari Banyuwangi, dan kami yang dari Karangpilang belum sempat mengunjungi mereka. Begitu pula halnya dengan Mbah Senok. Meskipun ia masih berada di daerah Boyolali juga, sayangnya hubungan dengan keluarga besarnya terputus, dan belum terlacak hingga kini.

Beruntunglah kita para keturunan Mbah Joyo, Mbah Proyo, dan Mbah Saman. Kami sekarang masih bisa saling berkomunikasi, karena sebagian besar keturunan Mbah Joyo dan Mbah Saman masih tinggal di Karangpilang, dan yang tinggal di Imogiri pun masih saling bisa berkunjung dan berkomunikasi.

Ketika kakak kami Sugiman dan Subirin masih kecil, datanglah ke Karangpilang, Mas Kasijo bersama orangtuanya. Bersama Mas Arjo dan yang lain, generasi muda para saudara misan keturunan Mbah Sanrejo pada waktu itu dipertemukan. Mereka dipesani agar tidak saling melupakan, jangan sampai hubungan persaudaraan mereka terputus. Pertemuan ini diikuti dengan kunjungan Mas Sugi dan Mas Birin ke Imogiri ketika mereka masih kecil. Sementara itu Mas Kasijo, dan pernah juga bersama anaknya Trisno pernah juga bersepeda dari Imogiri ke Karangpilang untuk berziarah Mbah Sanrejo tua.

Sejak itulah kekerabatan kami terjalin dengan baik, dan kami ke depan ingin menjalin terus hubungan kekeluargaan ini. Kita bersatu karena merasakan diri sebagai satu keluarga, keturunan Mbah Sanrejo. Kita juga bersatu karena kita bisa saling berkumpul, saling memberi dan saling menerima. Kita berasatu karena kita juga saling membutuhkan.

Oleh karena itulah kami mengadakan pertemuan keluarga besar Trah Sanrejo pada tanggal 1 Desember 2007 di tanah leluhur kami, di Desa Karangpilang. Pada saat itu juga kita berziarah ke makam Mbah Sanrejo tua yang makamnya sudah kita pindahkan dari desa Mangunan ke Karangpilang, agar bersatu dengan kerabat dan anak cucu keturunannya yang sebagian besar dimakamkan di Pasarean Desa Karangpilang. Pemakaman ini lebih mudah dijangkau juga oleh anak-cucu keturuannya yang sudah tua.

Di Jakarta, kami keluarga Trah Sanrejo berkumpul secara berkala, bergilir dari keluarga yang satu ke keluarga yang lain. Tujuannya untuk saling membina keagrabandan kebersamaan. Di sana kita saling berbagi kabar, membahas masalah bersama, dan merencanakan kegiatan yang menjadi kebutuhan bersama.

Akhir-akhir ini melalui jaringan internet mulai dikembangkan grup Facebook Trah Sanrejo. Melalui FB kita bisa saling berkomunikasi sewaktu maupun tidak sewaktu dengan sanak keluarga yang lain. Kita dapat saling mengetahui kabar mutakhir dari keluarga-keluarga kita yang tidak sempat kita kunjungi atau kita hubungi per telepon. Kita bisa mengalami pencerahan dan keringanan beban hidup bila bisa berbagi dengan sesama kita.

Melalui Blog Trah Sanrejo ini juga saya bermaksud menyediakan sarana komunikasi dan dokumentasi mengenai kehidupan keluarga-keluarga kita. Saya mengundang masing-masing dari kita bisa berbagi pengalaman mengenai keluarga kita, entah itu kakek-nenek, ayah-ibu, saudara-saudara sekandung, dan juga tidak sekandung, anak, kemenakan, dan mungkin juga cucu kita, untuk memperkaya pengalaman hidup kita. Saya berpendapat, ini banyak manfaatnya. Marilah kita saling berkomunikasi, saling berbagi dengan sesama. Salam. Ateng Winarno - Jakarta, 22 Maret 2010.

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus