Berita Aktual

Selasa, 23 Maret 2010

Rolas Sinembah

Mbah Sanrejo tua adalah kakek moyang kita yang tertua, yang nama dan makamnya masih kita ketahui. Siapakah kakek kita itu, Kakek dan Nenek Sanrejo tua adalah orangtua yang menurunkan kita. Kakek kita ini mempunyai delapan orang anak. Mereka bernama: Rosid (Banyuwangi), Rawis (Banyuwangi), Matngisa (Banyuwangi), Joyo (Kr Pilang), Seco (Grintingan), Senok (P. Lumbon), Semi (Imogiri), dan Saman (Sanrejo muda – Kr Pilang). Kini para cucu, buyut, dan wareng mereka tersebar di Karangpilang, Boyolali, Yogyakarta, Gubug, Brebes, Jakarta, Banyuwangi, Sumatera, Kalimantan, dan tempat-tempat lain.

Kita orang Jawa memiliki istilah rolas sinembah (dua belas yang kita hormati), untuk menghormati para orang tua dan leluhur kita, sampai 12 tingkat. Mulai dari diri kita sendiri (1), ayah dan ibu (2), embah (3), embah buyut (4), embah canggah (5), embah wareng (6), embah uthek-uthek (7), embah gantung siwur (8), embah gropak senthe (9), embah tebu sinoyong (10), embah petaranan bubrah (11), dan embah amun-amun (tingkat ke-12).

Bagi yang sekarang merupakan para sesepuh Trah Sanrejo, sepeti Br Paulus, Mbah Sanrejo tua adalah embah buyut atau tingkat 4. Dan bagi yang lebih muda seperti Bowo Budi Susilo dan Trisno Atmojo Mbah Sanrejo adalah embah canggah atau tingkat 4. Sedangkan bagi yang lebih muda lagi seperti Aghata Prima, Agustinus Susanta, dan Ni Putu Nova, Mbah Sanrejo tua dalah embah wareng atau tingkat 6. Dan bagi yang lebih mudad lagi seperti anaknya Dwi dan Ika Mbah Sanrejo adalah embah uthek-uthek. Di bawah itu belum ada yang lahir. Kita baru bisa merunut nenek moyang kita sampai mbah uthek-uthek atau tingkat ketujuh. Masih ada lima tingkat lagi yang tidak kita ketahui.

Kalau dibalik bahwa Mbah Sanrejo tua adalah generasi pertama, maka Mbah Joyo, Mbah Proyo, Mbah Saman dan saudara saudaranya adalah generasi kedua. Mbah Samiyem, Mbah Daliyem, Mbah Pawiro dan saudara-saudara lain dari Imogiri dan Banyuwangi yang setingkat adalah generasi ketiga. Sedangkan Mbah Arjo Samino, Mbah Sugiman, Mbah Subirin, dan saudara-saudaranya, Mbah Kasijo dan saudara-saudara lainnya yang setingkat adalah generasi keempat. Kemudian Senu, Semin, Bowo, Trisno, dan lainnya yang setingkat adalah generasi kelima. Yang lebih muda lagi bisa menempatkan posisinya. Sekarang ada cukup banyak yang merupakan generasi keenam. Sedangkan yang merupakan generasi ketujuh baru beberapa anak. Usia mereka saat ini belum ada yang lebih dari lima tahun.

Untuk melengkapi silsilah dan risalah keluarga Trah Sanrejo saya mengharapkan agar setiap keluarga menuliskan anggota keluarganya: 1. nama diri dan suami/istrinya, 2. nama anak-anaknya, 3. nama ibu dan bapaknya, 4. nama kakek dan neneknya, 5. nama kakek-nenek buyutnya, dan 6. nama kakek-nenek canggahnya. Tolong diberikan juga alamat tempat tinggalnya, e-mail, nomor teleponnya. Data tersebut akan sangat berguna bagi keluarga untuk menyusun silsilah lengkap keluarga kita. Data tersebut dapat disampaikan lewat surat ke alamat saya: Ateng Winarno, atau e-mail atengwinarno@yahoo.com. Terima kasih atas perhatian saudara-saudaraku semua. Salam - Jakarta, 23 Maret 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar